Apa tujuan anda kuliah ? Mengapa anda ingin kuliah di sini ? Juga mengapa anda ingin berada di jurusan ini?

Pertanyaan-pertanyaan di atas sering kali kita dengar dari orang-orang di sekitar kita. Ketika kita diberi pertanyaan-pertanyaan tersebut, terkadang kita susah untuk menjawabnya. Namun ada juga beberapa orang yang dapat langsung menjawab pertanyaan tersebut dengan baik. Bagi orang-orang yang bingung, mereka tidak memiliki mimpi yang kuat untuk menopang dan menguatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Bahkan ketika diberi pertanyaan tersebut, saya pun juga bingung untuk jawaban dari pertanyaan di atas. Kadang hal yang membuat kita bertahan dalam pilihan kita ini seketika sirna, hilang entah kemana.

Ada suatu cerita yang mengisahkan tentang perjalanan seorang ibu untuk menemui anaknya yang akan segera menikah yang berada di Singapura. Ibu ini bertemu dengan seorang pemuda, pemuda tersebut adalah penumpang yang duduk tepat disebelahnya. Bingung dengan ibu ini, pemuda tersebut bertanya ‘ Ada keperluan apa anda sendirian pergi ke Singapura ?’. Ibu tersebut membalas bahwa dia ingin menemui anaknya yang akan segera menikah. Beliau mengatakan bahwa anaknya adalah arsitektur di negara tersebut. Sembari mengatakan alasan, ibu tersebut menceritakan tentang anak-anaknya yang lain. Beliau mengatakan bahwa anaknya juga ada yang menjadi dokter bedah di Jakarta, dan mendapat beasiswa di Jerman. Awalnya pemuda ini kagum karena menurutnya, Ibu inilah yang paling berperan dalam membuat anak-anaknya sukses. Namun, si Ibu menjawab bahwa pengorbanan anak pertamanya lah yang mengantarkan jalan kesuksesan bagi adik-adiknya.

Dari kisah tersebut, sekarang apakah kita berada dalam sosok yang mengorbankan ? atau malah kita yang menerimanya ? Pertanyaan tersebut adalah jawaban tersendiri bagi diri kita masing-masing.

Apa yang saya dapat dari kisah tersebut akhirnya menjawab pertanyaan yang ada di atas. Alasan saya ingin kuliah adalah saya ingin membalas jasa dan pengorbanan yang diberikan oleh orang tua saya selama ini. Saya juga ingin membuat mereka terhadap apa yang dapat capai kedepannya. Mereka berdua memberikan yang terbaik bagi saya dan kakak saya. Sudah seharusnya, saya membalas jasa mereka, walaupun tidak akan terbalaskan sepenuhnya jerih payah mereka kepada saya dan kakak saya. Saya ingin menjadi sukses melebihi orang tua saya dan dapat berguna bagi orang lain.

Semua impian akan terwujud jika kita bekerja keras untuk menggapainya. Masa-masa sulit yang telah kita lalui selama ini kelak akan terbayarkan dengan hasil yang indah pada akhirnya, karena usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Namun kerja keras itu akan terasa hampa tanpa harapan, mimpi dan cita-cita kita. Tujuan tidak akan ada bila tidak memulai dari bermimpi.

Tempatkanlah harapan, mimpi dan cita-cita kita setinggi mungkin, dan jangan pernah pesimis. Orang-orang hebat di luar sana juga dimulai dari bermimpi, jadi kita juga memiliki kesempatan untuk meraih mimpi. Jikalau kita berusaha untuk tidak meraih mimpi tersebut, kita ibaratnya cuma berjalan di tempat, tidak akan ada kemajuan. Contoh jika kita ingin menjadi bupati, maka bermimpilah untuk menjadi gubernur.

Mimpi yang akan saya raih untuk 20 tahun ke depan sangat banyak. Pertama saya ingin menyelesaikan kuliah saya tepat waktu. Kemudian, saya ingin mendapatkan pekerjaan tetap. Saya ingin bekerja di sebuah perusahaan multinasional. Kemudian, saya akan mengambil gelar magister dan dokter secara berturut-turut. Saya ingin memilki keluarga kecil bahagia, 2 anak cukup. Saya juga ingin memiliki pesawat pribadi untuk transportasi saya dan keluarga. Saya juga ingin mendirikan badan amal dan sosial untuk membantu mereka yang memang membutuhkan uluran tangan. Kemudian, saya juga ingin aktif dalam pelayanan di Gereja. Dan saya ingin kedua orangtua saya bangga terhadap apa yang telah saya lakukan, karena saya sangat mencintai mereka berdua. Saya ingin tetap memiliki persaudaraan yang baik terhadap kakak saya. Saya juga akan membangun relasi yang baik terhadap masyarakat lain dan dapat berguna bagi mereka.

Terima kasih.